5 TRADISI PALING MENGERIKAN DI DUNIA

Inilah Lima Tradisi di Berbagai Negara Paling Mengerikan

Tradisi berasal bahasa latin yaitu tradhito yang artinya diteruskan atau kebiasaan. Tradisi dalam arti luas dijabarkan sebagai suatu yang telah dilakukan dari sejak lama yang menjadi bagian hidup dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Hal yang mendasari dari adanya suatu tradisi adalah informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi seterusnya baik secara tertulis maupun lisan.

Setiap negara tentunya memiliki beragam tradisi yang berbeda-beda. Keragaman tradisi tersebut telah menjadi keunikan tersendiri bagi suatu negara. Mulai dari tradisi yang bersifat unik, tradisi keagamaan, hingga tradisi yang bersifat sangat mengerikan dimana orang-orang yang melihatnya akan merasa tercengang.

Namun untuk saat ini sebagian besar tradisi yang bersifat tradisional di berbagai negara mulai ditinggalkan bahkan sudah ada yang punah. Hal ini disebabkan adanya budaya baru yang bersifat lebih modern, dimana kaum muda saat ini sudah enggan atau tidak mau lagi meneruskan berbagai tradisi yang menjadi warisan dari para leluhurnya. 

Dari banyaknya tradisi yang tersebar di seluruh penjuru dunia, berikut AnakRegularinformasikan deretan tradisi paling mengerikan di dunia yang akan membuat anda tercengang.

TRADISI MENGIKAT KAKI DI CINA KUNO

5 Tradisi Paling Mengerikan Di Dunia

Sampai saat ini asal-usul praktik ini tak diketahui secara jelas, namun diperkirakan tradisi ini telah mulai ada sejak zaman Dinasti Xia. Catatan sejarah mengenai tradisi ini mulai ditemukan sejak zaman Dinasti Song. Tradisi ini dibangun atas dasar pandangan masyarakat bahwa berkaki kecil adalah lambang kecantikan seorang wanita. Di zaman Dinasti Song, tradisi ini hanya di praktikkan oleh wanita dari kelas menengah dan atas. 

Sampai pada zaman Dinasti Ming baru dipraktikkan secara luas oleh wanita dari suku Han. Tentunya ada beberapa pengecualian di beberapa etnis tertentu semisal etnis Hakka di mana kaum wanitanya harus turun membantu di ladang. Di zaman Dinasti Qing, kekaisaran mengeluarkan beberapa kali larangan untuk mengikat kaki, namun karena pengaruh tradisi ini sangat dalam sehingga larangan ini tidak begitu diindahkan di kalangan suku Han. Sedangkan tradisi ini tidak begitu populer di kalangan suku Manchu.

Pengikatan kaki biasanya telah mulai diterapkan pada anak perempuan yang telah mencapai umur 5-8 tahun. Pengikatan kaki ini dilakukan ibu sang anak atau para dayang-dayang yang berpengalaman. Kecuali jari jempol, keempat jari lainnya diikat ke bawah telapak kaki dengan kain panjang. Kain panjang tadi kemudian dijahit untuk mencegah pertumbuhan keempat jari tadi yang selanjutnya memengaruhi pertumbuhan telapak kaki.

RITUAL HARI ASYURA 

5 Tradisi Paling Mengerikan Di Dunia

Bagi orang-orang yang menganut faham Syiah meyakini jika hari Asyura adalah hari sial yang selalu membawa malapetaka. Sejak awal bulan Muharram (bahkan selama sebulan penuh) orang-orang syiah tidak melakukan hal-hal penting di rumah, seperti tidak bepergian, tidak melakukan pernikahan, tidak berhias, tidak memakai pakaian yang bagus, tidak memakan makanan yang enak dan lain-lain. Anak yang lahir di bulan Muharram mereka yakini bernasib sial.

Secara khusus, pada hari ‘Asyura, mereka melakukan ritual yang amat mengerikan dengan menyiksa diri dengan benda-benda keras dan tajam. Semangat untuk menyakiti dan melukai tubuh sendiri akan kian terlucut dengan rangsangan sya’ir-sya’ir kisah terbunuhnya Husain bin ‘Ali Radhiyallahu ‘anhu di padang Karbala yang diperdengarkan, karya tokoh-tokoh Syi’ah. Kisah tersebut dibumbui dengan berbagai kebohongan serta cacian terhadap para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum.

KEBIRI KASIM KERAJAAN TIONGKOK KUNO

5 Tradisi Paling Mengerikan Di Dunia

Di Tiongkok kuno, pengebirian merupakan salah satu bentuk hukuman tradisional (hingga Dinasti Sui). Tradisi ini merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan di kalangan istana kaisar. Ketika Dinasti Ming berakhir tahun 1644, tercatat ada 70 ribu orang kasim di istana kaisar.

Yang sangat menyedihkan adalah praktek pengebirian di China kuno yaitu para orang tua memaksa anaknya untuk melakukan itu demi mendapat uang dan pengakuan akan sebuah "kebanggan" bahwa anaknya menjadi kasim kekaisaran. Cara pengebirianya pun sangat kejam, saat dikebiri hanya menggunakan pisau kecil dengan memotong seluruh kemaluannya hingga testis dengan bayaran enam perak untuk sang tukang kebiri. 

Lalu pengobatannya dilakukan dengan cara melumasi nya dengan cabe merah dan membiarkannya selama tiga hari. Jika setelah 3 hari air kencing dapat mengalir, artinya operasi sesat tersebut sukses. Dan jika tidak, anak kecil tersebut akan meninggal dengan kesakitan yang amat mengenaskan.

TRADISI SATI

5 Tradisi Paling Mengerikan Di Dunia

Tradisi sati atau bakar diri dengan cara hidup-hidup, dianggap sebagai lambang kesalehan sekaligus menunjukkan kepemilikan laki-laki atas perempuan. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh perempuan yang berkasta tinggi dan dipercaya hanya perempuan pilihan yang dapat melakukannya.

Tradisi sati dipandang sebagai alternatif yang lebih baik ketika seorang istri ditinggal mati oleh suami,daripada mereka mengalami penyiksaan dari saudara-saudara ipar,yang akan menyalahkan perempuan sebagai penyebab mati suami.

Tradisi sati tidak hanya berlaku bagi istri, tetapi juga bagi istri simpanan, saudara ipar bahkan ibu, untuk mengorbankan dirinya di api pembakaran jenazah laki-laki yang memiliki hubungan keluarga dengan mereka. Pelaku sati diagungkan sebagai pahlawan,sesuai dengan ajaran hindu.

TRADISI BUNUH DIRI DI JEPANG/ HARAKIRI

5 Tradisi Paling Mengerikan Di Dunia

HARAKIRI atau disebut juga SEPPUKU. merupakan suatu bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai di Jepang dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugas atau kesalahan untuk kepentingan rakyat. 

Seppuku dulu hanya dilakukan oleh samurai. Istilah seppuku ditulis dengan dua buah aksara kanji, yaitu: 切 (kiru) dan 腹 (hara). Aksara kanji untuk kiru dapat juga dibaca sebagai setsu (ucapan Tionghoa) yang berarti potong, sementara aksara kanji untuk hara dapat juga dibaca sebagai fuku (ucapan Tionghoa) yang juga berarti perut. 

Ritual memotong perut pada seppuku dilakukan di hadapan para saksi mata, samurai menusukkan sebuah pedang pendek, biasanya sebuah tantō ke arah perut, dan menggunakan pedang pendek tersebut untuk melakukan gerakan mengiris perut dari arah kiri ke kanan.

0 komentar: