10 NEGARA DENGAN EKONOMI TERBURUK DI DUNIA

Inilah sepuluh negara dengan perekonomian terburuk dan paling lambat di dunia


Ekonomi merupakan salah satu elemen yang sangat penting bagi sebuah negara. Keberadaannya dapat menentukan sejahtera atau tidaknya penduduk suatu negara. Jika ekonomi suatu negara sangat kuat dan stabil bukan tak mungkin kehidupan masyarakatnya pun sangat sejahtera. Begitu pula sebaliknya jika perekonomiannya lemah bukan tak mungkin rakyat pun akan menderita.

Beberapa faktor bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, mulai dari kebijakan impor dan ekspor hingga perubahan pasar global bisa merubah suatu perekonomian negara. Saat ini banyak negara yang sedang mengalami krisis ekonomi. Salah satunya Indonesia, dimana nilai tukar rupiah telah mencapai titik terendah terhadap nilai Dollar Amerika.

Tak hanya Indonesia saja, nyatanya di berbagai belahan penjuru dunia beberapa negara ada yang mengalami hal yang sama. Bahkan krisis ekonominya lebih parah dengan apa yang terjadi di Indonesia. Berikut adalah 10 negara dengan perekonomian terburuk di dunia :

Ukraina

Perekonomian Ukraina tertekan selama krisis keuangan, walau akhirnya menguat pada 2010. Tapi rontok kembali usai Rusia mencaplok Krimea. PDB negara ini turun 6,8 persen pada 2014.

Lambatnya perekonomian di Ukraina juga terjadi adanya korupsi politik dan reformasi yang tidak efisien terus menahan negara bergerak maju. Adapun laju GDP Ukraina tahun ini, mengalami penurunan 7,50 persen.

Venezuela

Perekonomian Venezuela sangat bergantung pada minyak, menyumbang sekira 96 persen dari pendapatan ekspor atau sekira 12 persen dari PDB. Karenanya, anjloknya harga minyak menjadi pukulan telak bagi Venezuela. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi negara ini turun hingga 5,10 persen.

Selain itu, belanja pemerintah, kenaikan upah minimum, dan peningkatan akses kredit domestik menciptakan peningkatan konsumsi yang dikombinasikan dengan masalah pasokan yang menyebabkan inflasi yang lebih tinggi sekira 20 persen pada 2012 dan meningkat menjadi lebih dari 56 persen pada 2013 serta 60 persen pada 2014.

Libya

Tidak berbeda jauh dari Venezuela, negara ini juga mengandalkan pemasukan dari sektor energi atau minyak. Namun, pemerintah Libya gagal untuk menginvestasikan pendapatan dengan cara yang dikembangkan ekonomi. Padahal, perekonomian Libya telah sangat stabil sejak revolusi 2011.

PDB Libya jatuh pada 2014, turun sebesar 24 persen, setelah gangguan protes besar di pelabuhan minyak Libya dan di seluruh negeri. Tahun ini, pertumbuhan Libya diperkirakan hanya tumbuh 0,50 persen.

Republik Belarusia

Perekonomian di Belarusia sangat tereintegrasi dengan Rusia, sehingga ketika ekonomi Rusia mengalami pelemahan pada 2014. Belarusia tampaknya ingin memperbaiki hubungan dengan Eropa tanpa berpaling dari Rusia. Pertumbuhan Belarusia tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 3,50 persen.

Saint Lucia

Sektor ekonomi yang bersumber dari pariwisata di Saint Lucia tidak pernah sepenuhnya pulih, setelah sektor pariwisata melambat drastis menyusul krisis keuangan. Bahkan, sejumlah penerbangan dipangkas di sana. Ketergantungan Saint Lucia pada pariwisata membuatnya rentan terhadap musiman ketika ekonomi global melambat. Akibatnya, tahun ini ekonomi Kepulauan St Lucia diperkirakan melambat 0,60 persen.

Rusia

Perekonomiam Rusia sangat tergantung pada energi, sehingga negara ini harus berjuang karena harga minyak turun pada 2014. Meskipun Moskow telah memangkas anggaran untuk mengimbangi pelemahan harga minyak, namun banyak ekonom percaya Rusia masih bermasalah.

Hal ini lantaran intervensi negara-negara barat di sektor swasta melukai negara. Oleh karena itu, tahun ini laju ekonomi Rusia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 2,70 persen.

Serbia

Reformasi struktural yang telah tertunda sejak krisis keuangan global membuat pengangguran tersebut menjadi tinggi dan pendapatan stagnan. Selain itu, Serbia masih menghadapi tantangan jangka panjang, seperti pelambatan ekonomi, tingginya tingkat korupsi, populasi yang menua, dan sistem peradilan yang tidak efisien. Dengan masih tingginya permasalahan tersebut, diperkirakan tahun ini ekonomi Serbia turun 0,50 persen.

Brasil

Pemerintah Brasil telah berusaha untuk memompa pertumbuhan ekonomi melalui pemotongan pajak untuk industri dan insentif guna menjalankan konsumsi rumah tangga selama beberapa tahun terakhir. Dari semua permasalahan itu, Piala Dunia 2014 merupakan beban besar pada perekonomian. Tahun ini, ekonomi Brasil diperkirakan turun 1,30 persen.

Kroasia

Perekonomian di Kroasia tidak pernah sepenuhnya pulih setelah 2008. Pertumbuhan ekonominya sudah terkoreksi sekira 0,4 persen pada 2014. Negara ini memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, dan pembangunan yang tidak merata. Hal ini diperparah dengan terus berkurangnya investasi asing.

Yaman

Negara yang sedang berada di tengah-tengah perang saudara ini terus menghadapi tantangan jangka panjang yang sulit, termasuk penurunan sumber daya air, pengangguran yang tinggi, kelangkaan pangan yang parah, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Akibatnya, ekonomi Yaman diperkirakan terkoreksi 2,80 persen.

0 komentar: