Muntahan Paus Ini Dijual Rp98 Juta, Mengapa Bisa Mahal?


Mungkin terdengar aneh bagi Anda, jika sebuah muntahan bisa berharga sangat mahal. Apalagi jika muntahan tersebut berasal dari mahluk laut terbesar di dunia, yaitu ikan paus. Mengapa bisa demikian?

Salah satu muntahan yang memiliki harga mahal biasanya berasal dari paus sperma, yang biasanya disebut sebagai ambergris. Bahkan satu kilogram muntahan ini bisa dihargai lebih dari Rp50 juta, tergantung dari warna dan beratnya.

Dan salah satu bocah beruntung, berhasil menemukan muntahan ini, saat mengajak anjingnya berjalan-jalan di satu pantai di Welsh. Dan yang lebih mengejutkan, ia menjualnya lebih dari Rp98 juta. 

Bahan yang langka zat ini, biasaya digunakan untuk membuat parfum mahal. Dan ambergis biasanya terlihat seperti batu, yang tidak banyak disadari oleh orang-orang.

Tapi ketika itu, pria dan anjingnya melihat dan mengendus gumpalan yang cukup besar ini di Anglesey, lalu ia pun pergi untuk menyelidiki. Dan saat diambil, yang dikira batu tersebut, terlalu ringan dan memiliki tekstur lembut, seperti sabun.

Ambergris sendiri terbentuk di dalam usus ikan paus sperma, yang berguna'untuk melindungi mereka dari gigi-gigi tajam cumi-cumi raksasa yang mereka makan.

Dan dalam sejarah industri parfum, bahan ini digunakan untuk meningkatkan aroma atau membuatnya bertahan lebih lama, tetapi sekarang telah digantikan oleh zat sintetis.

Ambergis di beberapa negara adalah barang yang ilegal untuk dijual, salah satunya di Amerika Serikat.

0 komentar:

Bola Api Hijau di Langit Bangkok, Meteor atau Pertanda Buruk?

Bola api menghijaukan langit Bangkok, Thailand (The Nation)

Senin 2 November 2015 di Bangkok, Thailand. Jalanan mulai lengang kala jarum jam menunjuk pukul 21.00 waktu setempat. Tiba-tiba, kilatan cahaya menyeruak di kegelapan. Bola api turun dari angkasa, membuat langit malam -- untuk sesaat -- berwarna kehijauan. 

Penampakannya bisa terlihat dengan mata telanjang di sejumlah wilayah Negeri Gajah Putih. Fenomena ini tentu membuat orang-orang terkejut orang-orang yang menyaksikannya. 

Penampakan cahaya tersebut terekam sejumlah kamera di dashboard mobil para pengendara. Besar kemungkinan bahwa itu adalah meteor yang jatuh di Bumi. 

"Aku baru menyaksikan apa yang kelihatannya seperti meteor jatuh di langit Bangkok. Terlihat sangat dekat dengan Bumi. Membuatku tak bisa berkata-kata," kata saksi mata, James Duffy dalam akun Twitternya, Rabu (4/11/2015).


Boonrucksar Soonthornthum, direktur eksekutif National Astronomical Research Institute of Thailand (Narit) atau institut penelitian astronomi Thailand mengatakan, diduga kuat fragmen pecahan meteor atau meteorit jatuh ke permukaan Bumi. 

"Kami akan menemukan dan mengumpulkannya untuk studi lebih lanjut," kata Boonrucksar, seperti dikutip Asia One

Meski pecahan meteor mungkin jatuh ke permukaan Bumi, Boonrucksar percaya itu tak akan mengakibatkan hal serius pada manusia atau hewan. "Dampak yang terjadi kemungkinan kecil, sebagai akibat dari ledakan sonik yang menyertainya.

0 komentar:

Tak Diurus, Burung Kakaktua Stres dan Mencabuti Bulunya Sendiri

Hobby si burung kakatua ditelantarkan oleh pemiliknya hingga merasa tertekan, dan berakibat mencabuti seluruh bulunya.
Ketika burung kakaktua bernama Hobby ditemukan oleh regu penyelamat, tubuhnya hampir botak seluruhnya.
Pemiliknya tidak memperlakukannya dengan baik, seperti namanya saja, hobby--hobi, ia diperlukan bak kegiatan waktu luang yang dengan mudahnya membuat bosan.
Dilaporkan dari Metro.co.uk, 2 November 2015, ketika dipelihara oleh Tallgrass Parrot Sanctuary, penampungan burung di Lawrence, Kansas-- tubuhnya bahkan memliki aroma yang tidak sedap. Namun, namun hal yang lebih membuat meringis, adalah bulunya yang rontok. Usut punya usut, Hobby mencabut bulu pada tubuhnya yang terjangkau karena merasa stres dan panik.
Burung memiliki kebiasaan dengan mencabut bulunya sebagai bagian dari perawatan mereka. Namun saat depresi mereka bisa mencabuti habis bulu tubuhnya, seperti halnya manusia yang bisa menyakiti dirinya sendiri.
Hal pertama yang dilakukan pemilik barunya, adalah memandikannya, memeriksakan kesehatannya, dan memberikan makan stroberi dan pisang.
Lalu, si burung kakaktua betina pun diberi nama baru: Javi (yang dibaca 'Ha-vi'), 'karena tidak ada makhluk yang boleh menjadi sekedar 'hobi' untuk seseorang'.
Berada di penampungan selama satu bulan, kini Javi sudah jauh lebih bahagia.

"Ia semakin percaya diri dan suka mengeksplor wilayah sekitar, selama saya masih dekat dengannya," tulis seorang representatif dari penampungan.
Belum diketahui kapan bulunya akan tumbuh lagi. Namun untuk sementara, penampungan berencana akan merajutkan sweater untuk dipakainya saat musim dingin nanti.
Kini Javi sudah lebih bisa menyesuaikan diri di rumah barunya, simak videonya!

0 komentar:

Cincin Tunangan Wanita Ini Terbuat dari Gigi Calon Suaminya

Lucas melamar Carlee dengan memberikan cincin berhiasakan gigi geraham bungsunya.
Sepasang kekasih dari Amerika Serikat ini benar-benar unik dan anti-mainstream. Tak hanya memutuskan untuk bertunangan tepat pada perayaan Halloween, keduanya juga membuat cincin yang tak biasa digunakan pasangan pada umumnya. Mereka membuat cincin pertunangan dari gigi. Ouch!
Dilansir dari Buzz Feed, Selasa (3/11/2015), Lucas Unger dan Carlee Leifkes sudah merencanakan ide esktrem ini sejak lama.
"Ketika kami membicarakan tentang itu (pertunangan), aku bilang bahwa berlian itu biasa saja. Aku tak butuh itu untuk membuktikan seseorang benar-benar mencintaiku," ujar Carlee.

Ternyata, gigi geraham Lucas telah copot sejak ia masih kecil dan disimpan oleh ayahnya hingga kini menjadi milik Carlee, sang tunangan wanita.
Perempuan bertato ini mengaku sangat bangga dengan cincin pertunangannya yang lain daripada yang lain.
Carlee mengatakan, "Ini hampir seperti kontes untuk melihat cincin siapa yang terbesar dan tunangan siapa yang paling cinta pada pasangannya?" "Dan disinilah aku dengan cincin terkeren yang pernah aku lihat sepanjang hidupku! Apa artinya berlian untuk hubungan seseorang? Aku punya gigi suamiku di jariku.

0 komentar:

Ribuan Makam Tak Dikenal Dibongkar di Thailand

Relawan memegang salah satu tengkorang manusia yang ditemukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Lebih dari 3.890 mayat tak dikenal dikubur disini. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Relawan memegang salah satu tengkorang manusia yang ditemukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Lebih dari 3.890 mayat tak dikenal dikubur disini. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Relawan saat menggali makam tanpa identitas di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Ribuan jasad tak berindentitas ini nantinya akan dipindahkan ke gudang penyimpanan dan dikremasi. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Relawan saat menggali makam tanpa identitas di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Ribuan jasad tak berindentitas ini nantinya akan dipindahkan ke gudang penyimpanan dan dikremasi. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Relawan saat menggali makam tanpa identitas di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Sebuah upacara kremasi massal Buddha akan diadakan pada bulan November untuk mendoakan para jenazah ini. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Relawan saat menggali makam tanpa identitas di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Sebuah upacara kremasi massal Buddha akan diadakan pada bulan November untuk mendoakan para jenazah ini. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Relawan saat membersihkan tengkorang yang mereka temukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Kebanyakan mayat yang dikubur disini adalah korban kecelakaan fatal. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Relawan saat membersihkan tengkorang yang mereka temukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Kebanyakan mayat yang dikubur disini adalah korban kecelakaan fatal. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Seorang relawan memegang jasad janin yang ditemukan selama pembongkaran di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Pemakaman Poh Teck Tung selama bertahun - tahun mengubur jenazah tanpa identitas. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Seorang relawan memegang jasad janin yang ditemukan selama pembongkaran di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, Selasa (3/11/2015). Pemakaman Poh Teck Tung selama bertahun - tahun mengubur jenazah tanpa identitas. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Seorang relawan menebarkan bunga menghormati tengkorak yang ditemukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, (3/11/2015). Ribuan jasad tak berindentitas ini nantinya akan dipindahkan ke gudang penyimpanan dan dikremasi. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Seorang relawan menebarkan bunga menghormati tengkorak yang ditemukan di pemakaman Poh Teck Tung, Thailand, (3/11/2015). Ribuan jasad tak berindentitas ini nantinya akan dipindahkan ke gudang penyimpanan dan dikremasi. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

0 komentar:

Bumi Gelap Gulita pada 15-29 November 2015? Ini Jawaban NASA

Ilustrasi kegelapan di Bumi (Starmedia)

Sejumlah artikel dan video menyebar di dunia maya, yang mengklaim Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengonfirmasi bahwa sebuah peristiwa langit akan memicu badai matahari besar

Konon, insiden itu akan mengakibatkan seisi Bumi mengalami kegelapan untuk kali pertamanya dalam 1 juta tahun pada 15-29 November 2015. Selama 14 hari. Benarkah?

NASA pun banjir telepon dan email dari orang-orang yang meminta kejelasan dari para ilmuwan.

Inilah jawaban badan antariksa tersebut: "Bertolak belakang dari apa yang telah Anda baca atau dengar, NASA tak pernah mengeluarkan pernyataan terkait kegelapan selama 7 atau 14 hari pada bulan November, yang diakibatkan badai matahari," demikian pernyataan Earth Observatory NASA, seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (3/11/2015).



NASA menegaskan, kabar tersebut bohong belaka. "Jadi, mari kita menjalani dan menikmati hari-hari terakhir pada tahun 2015, siang maupun malam." 

Rumor hoax itu diyakini salah satunya muncul di situs Newswatch33.com -- yang sekilas mirip situs betulan, namun keasliannya belum terkonfirmasi.



Artikel panjang yang disertai foto konferensi pers NASA menyebut, badan antariksa tersebut mengonfirmasi Bumi akan diselubungi kegelapan antara 15-29 November 2015.
Peristiwa itu disebut sebagai 'November Black Out'. Dalam artikel dikatakan, pemimpin NASA, Charles Bolden menjelaskan fenomena itu dalam dokumen 1.000 halaman. Penyebabnya adalah peristiwa astronomi antara Venus dan Yupiter.
Konon, cahaya dari Venus akan memanaskan planet gas Yupiter, memicu pelepasan hidrogen ke angkasa -- yang akan menghantam Matahari pada 15 November 2015 pukul 02.50.

Lalu, katanya, hal itu akan memicu ledakan besar pada permukaan sang surya, meningkatkan temperatur sang surya hingga 9.000 derajat Kelvin. Badai matahari.

Akhirnya, Matahari akan memancarkan ledakan panas dari intnya. Kemudian redup selama 14 hari sebelum kembali normal.

rumor serupa pernah muncul pada akhir 2014. Kala itu disebutkan, Bumi akan mengalami kegelapan total selama 3-6 hari pada Desember 2014.

Kabar tersebut diduga bermula dari artikel yang dimuat dalam Huzler.com.
"NASA mengonfirmasi bahwa Bumi akan mengalami gelap gulita selama 6 hari, mulai Selasa 16 Desember hingga Senin, 22 Desember. Dunia akan mengalami kegelapan tanpa cahaya akibat badai matahari, yang memicu kumpulan debu dan puing angkasa dan menghalangi 90 persen pancaran sinar surya," demikian kutipan artikel tersebut seperti dikutip dari situs Earthsky.org.

Kabar bohong serupa juga pernah muncul pada 2011. Kali itu, kegelapan disebut disebabkan Komet Elenin. Pada 30 Oktober 2014, NASA akhirnya angkat bicara dan membantah hoax tersebut. 



 Lepas dari rumor, bahwa badai matahari bisa memicu kegelapan bukan isapan jempol belaka: dengan cara memutus aliran listrik.
Pada 13 Maret 1989, listrik mati di seluruh Provinsi Quebec, Kanada. Tiga hari sebelumnya, pada 10 Maret 1989, para astronom menyaksikan aktivitas Matahari yang luar biasa. Sang surya mengalami badai besar.

Matahari kala itu melepaskan awan gas yang setara dengan energi ribuan bom nuklir yang meledak secara bersamaan. Dampak badai tersebut sampai ke Bumi. Sambaran suar surya menyebabkan gangguan pada radio gelombang pendek.

Pada Senin malam 12 Maret 2015, awan besar plasma surya -- gas bermuatan listrik -- menghantam medan magnet Bumi, memicu aurora yang bisa disaksikan di Florida dan Kuba. Gangguan magnetik kala itu sangat intens. Besoknya, giliran jaringan listrik di Quebec kehilangan daya.



Selama 12 jam listrik padam. Akibatnya sungguh merepotkan. Jutaan orang mendadak terjebak di gedung-gedung perkantoran gelap, terowongan pejalan kaki bawah tanah, dan di dalam lift yang terhenti.
Pemadaman membuat sekolah-sekolah ditutup, pun dengan pusat-pusat bisnis. Kereta dan bandara pun berhenti beroperasi.
Sementara, pada 2003, para ilmuwan di seluruh dunia tercengang campur khawatir saat 'badai matahari Halloween' menerjang, mengganggu sistem komunikasi, GPS, bahkan operasi pertahanan Amerika Serikat.
Pengaruhnya pun sampai ke luar Bumi. Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), para astronot diharuskan berlindung dari peningkatan level radiasi yang drastis.

0 komentar: