Berpetualang menelusuri gua-gua paling menakjubkan di dunia menjadi
salah satu hobi yang digemari oleh para pecinta alam. Meski gua kerap
diidentikkan dengan kesan angker dan gelap, beberapa dari mereka
menawarkan keindahan yang tak bisa digambarkan dengan kata-kata.
Penasaran? Berikut adalah 5 Gua Dengan Pemandangan Paling Indah Di Dunia :
1. Son Doong
Son Doong dinyatakan sebagai gua terbesar di dunia pada tahun 2009.
Gua ini menjadi bagian dari Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, di Distrik
Bo Trach, Provinsi Quang Binh, Vietnam.
Wisatawan yang mampir ke gua ini akan menemukan sebuah sungai bawah
tanah yang besar. Son Doong pertama kali ditemukan oleh seorang pria
lokal bernama Ho-Khanh pada tahun 1991.
2. Gua es di Gunung api Mutnovsky
Gua es berada di sekitar gunung berapi Mutnovsky di Rusia. Beberapa
dari mereka dibentuk oleh lubang angin yang melepaskan panas vulkanik
dan gas yang disebut fumarol.
Menurut laporan fotografer Denis Bud’ko, setengah mil dari panjang
gua dibentuk oleh sungai yang mengalir melalui medan glasial di bagian
bawah gunung berapi.
3. Gua di Algarve
Gua yang berada di tepi pantai ini terletak di Algarve, Portugal.
Algarve sendiri merupakan tujuan wisata paling populer di Portugal, dan
salah satu yang paling populer di Eropa.
Hampir 10 juta orang mengunjungi Algarve setiap tahunnya. Algarve
saat ini menjadi wilayah terkaya ketiga di Portugal, setelah Lisbon dan
Madeira.
4. Gua Waitomo
Gua Waitomo terletak tepat di luar kota Waitomo di Pulau Utara,
Selandia Baru. Gua ini merupakan daya tarik wisata yang terkenal karena
jumlah populasi glowworm-nya yang cukup besar.
Glowworm adalah nama umum untuk berbagai kelompok larva serangga dan
bentuk larva betina dewasa yang bersinar melalui bioluminescence –
produksi dan emisi cahaya oleh organisme hidup. Mereka kadang-kadang
dapat menyerupai cacing, tetapi sebetulnya mereka semua adalah serangga.
Gua Waitomo sendiri pertama kali dieksplorasi pada tahun 1887 oleh
Tane Tinorau yang didampingi seorang surveyor Inggris bernama Fred Mace.
Penduduk lokal Maori yang berada di sekitar Gua itu, telah lama
mengetahui keberadaan Waitomo.
Namun, gua-gua bawah tanah itu tidak pernah dieksplorasi secara luas
sampai suatu ketika Fred dan Tane masuk untuk menyelidikinya. Mereka
membangun rakit dari batang rami dan juga membawa lilin ke dalam gua.
Mereka pun menyusuri sungai bawah tanah yang berada di gua tersebut
dengan peralatan seadanya.
Ketika Fred dan Tane akhirnya berhasil masuk ke dalam, mereka
menemukan sekumpulan glowworm yang menghiasi langit-langit gua. Mereka
pun dibuat takjub akan keindahan cahaya itu. Saat mereka melakukan
perjalanan yang lebih jauh ke dalam, mereka kembali dikejutkan oleh
formasi batu kapur yang menawan.
Gembira atas penemuan mereka, Fred dan Tane pun berkali-kali kembali
untuk menjelajahi gua itu lebih jauh, dan suatu ketika, Tane menemukan
pintu masuk tepat di bagian atas gua, yang sekarang dijadikan pintu
masuk para wisatawan.
Pada tahun 1889, Tane pun membuka gua tersebut untuk para wisatawan.
Tane dan istrinya, Huti, membangun kelompok kecil yang bertugas untuk
mengurus gua tersebut. Tetapi pada tahun 1906, administrasi gua diambil
alih oleh pemerintah. Namun, seperti dilaporkan amusingplanet, Tane dan
istrinya tetap menerima persentase dari pendapatan gua dan ikut terlibat
dalam pengelolaan dan pengembangan Waitomo.
5. Gua Marmer di Patagonia
Gua Marmer di Patagonia, Chile, merupakan gua-gua berwarna biru cerah
di kawasan danau Carrera. Danau itu sendiri terletak di perbatasan
Argentina dan Chile. Gua marmer ini terdiri dari tiga gua-gua utama:
Chapel (La Capilla), Cathedral (El Catedral), dan Cave (La Cueva).
Mereka berdiri kokoh di danau air tawar terbesar kedua di Amerika
Selatan, General Carrera.
Banyak wisatawan yang terhipnotis dengan pantulan cahaya biru pada
dinding gua. Efek cahayanya seperti kilatan-kilatan flash yang menyala.
Gua-gua cantik ini telah terbentuk selama ribuan tahun.
Untuk mencapai tempat terpencil yang terletak di ujung paling selatan
Chili ini, para wisatawan harus terbang dari ibukota Chili, Santiago,
800 mil ke kota terdekat berikutnya, Coyhaique, dan kemudian berkendara?
200 km di jalan tanah yang menantang di sebelah selatan danau.
Anda bisa menjelajahi gua dengan perahu kecil atau kayak, tetapi
hanya jika kondisi danau Carrera sedang tenang. Sayangnya, keberadaan
gua langka ini mulai terancam oleh rencana pembangunan lima bendungan
besar di daerah tersebut.?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: